Sedikit belajar tentang yang namanya
kebohongan atau kejujuran dalam berhubungan dengan pasangannya, saling tukar
informasi atar pasangan hal yang lumarah dari setiap hubungan. Apakah kita
yakin informasi yang selalu kita terima tidak menyakitkan??
Semakin banyak hal yang kita tahu
sepertinya semakin sakit juga hati ini, bukan memunafikan diri emang
kenyataanya seperti ini. Jangan jadi orang sok kuat padahal lemah. Memang hal
yang wajar karena sifat manusia salah satunya gengsi, beberapa dari kita
mungkin lebih memilih acuh tak acuh dalam hal semacam ini.
Tidak tau sama sekali sama halnya
kita meniggalkan orang yang kita sayang, jujur memang posisi ini sulit bagi
kita yang setengah-setngah dalam menghadapinya.
Ajaibnya banyak dari kita memilih
menerima perlakuan semacam ini, mungkin karena sudah sangat sayang sama dianya
atau emang dianya yang bodoh. Harusnya kita belajar dari pengalaman bukan
semakin kita menerima banyak pengalaman, makin sakit bukan?? Padahal salah satu
hak manusia adalah menerima kebebasan, kebebasan yang dimaksud dalam hal ini
hal tentang bertahan atau meninggalkan.
Kita mungkin sadar akan hal ini tapi
kita seolah-olah pura – pura tidak tau, semestinya secepatnya harus berubah,
ambil keputusan yang terbaik buat hubunganya. Bayangan saja untuk mewujudkan
simbiosis mutualisme, kita jujur dan dianya jujur kitanya siap menerima dianya
siap menerima. Yakinlah sesuatu yang dilandasi dengan saling menerima tanpa
kebohongan pasti menghasil manfaat bukan mudharat.
“Tau atau tidak mau tau, kalian
harus siap tau. Terimalah apa adanya!!!”
*irfan sandusi*
0 comments:
Post a Comment